Kamis, 09 Juli 2015

DIET IBU HAMIL HIPEREMESIS GRAVIDARUM


 DIET IBU HAMIL HIPEREMESIS GRAVIDARUM
A.    Defenisi
Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan selama masa hamil, tidak seperti morning sickness yang biasa dan hal ini dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi dan kelaparan. Penyebab yang pasti tidak di ketahui. Factor psikis dapat memicu atau memperburuk muntah. Berat badan penderita menjadi turun dan terjadi dehidrasi. Dehidrasi dapat menyebabkan perubahan kadar elektrolit dalam darah sehingga darah menjadi terlalu asam. Bila muntah terus terjadi, hal ini dapat menebabkan terjadinya kerusakan hati. Komplikasi lainnya adalah pendarahan pada retina yang disebabkan oleh meningkatnya tekanan darah karena ketika penderita muntah. Penderita arus dirawat untuk mendapatkan cairan, glukosa, elektrolit serta vitamin melalui infuse. Penderita disarankan untuk berpuasa selama 24 jam. Bila perlu, dapat diberikan obat anti mual dan obat penenang. Bila dehidrasi telah berhasil diatasi, penderita boleh mulai untuk makan makana dengan tekstur lunak serta dalam porsi kecil. Biasanya muntah berhenti dalam beberapa hari. Tetapi bila gejala ini kambh, maka pengobatan harus diulang kembali.
Tujuan dari penatalaksanaan pada hyperemesis gravidarum ini diantaranya adalah sebagai berikut :
a.       Menurunkan rasa mual dan muntah
b.      Mengganti kehilangan cairan dan elektrolit
c.       Memenuhi kebutuhan nutrisi dan mengatasi kehilangan BB ibu hamil.
Untuk meringankan gejala – gejala dari hyperemesis gravidaru adalah dengan cara makan dalam porsi sedikit tapi sering, karena mengkonsumsi makanan dalam jumlah atau porsi besar hanya akan membuat perut bertambah mual. Makan makanan yang tinggi karbohidrat dan protein dapat membantu mengatasi rasa mual tersebut. Minum yang cukup untuk menghindari dehidrasi akibat muntah. Minumlah air putih, ataupun jus, sedangkan minuman yang mengandung kafein dan karbonat sebaiknya di hindari.
Ketika pagi hari sewaktu bangun tidur sebaiknya tidak langsung terburu – buru terbangun, tetapi duduk dahulu dan mengkonsumsi snack dan biscuit seperti krakers, setelah makan baru perlahan berdiri bangun.
Vitamin terkadang dapat memperburuk rasa mual, tetapi ibu hamil tetap memerlukan folat untuk kehamilannya. Bila mual muntah sangat hebat, maka segera konsultasikan dengan dokter yang dapat memberikan saran terbaik untuk vitamin sebaiknya akan di konsumsi. Dan dokter juga mungkin akan memberikan obat untuk mual bila memang diperlukan. Vitamin B6 efektif untuk mengurangi rasa mual pada ibu hamil,tetapi sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk pemakaiannya.
Adapun beberapa factor penyebab hiperemesis gravidarum :
a)      Menurunnya sekresi asam lambung
b)      Menurunnya aktifitas enzim pencernaan
c)      Menurunnya motilitas gastrointestinal
d)     Terjadinya iritasi lambung
e)      Asidosis
f)       Infeksi bakteri / virus
g)      Meningkatnya tekanan intracranial
h)      Terjadinya gangguan hati, pancreas dan kandung empedu
i)        Obstruksi polorik / usus
j)        Obat

B.     Diet Hiperemesis
Hiperemesis adalah suatu keadaan pada pada awal kehamilan ( sampai trimester II) yang ditandai dengan adanya rasa mual dan muntah yang berlebihan dalam waktu relative lama. Bila keadaan ini tidak diatasi dapat menyebabkan dehidrasi dan penurunan berat badan. Ciri khas diet hiperemesis adalah penekanan pada pemberian karbohidrat kompleks terutama pada pagi hari, serta menghindari makanan yang berlemak dan goring – gorengan untuk menekan rasa mual dan muntah. Sebaiknya diberi jarak dalam pemberian makan dan minum.

Diet pada hiperemesis gravidarum bertujuan untuk mengganti persediaan glikogen tubuh dan mengontrol asidosis secara berangsur memberikan makanan berenergi dan zat gizi yang cukup. Diet hiperemesis gravidarum memiliki beberapa syarat, diantaranya adalah :
a.       Karbohidrat tinggi, yaitu 75 – 80 % dari kebutuhan energy total.
b.      Lemak rendah, yaitu < 10 % dari kebutuhan energy total.
c.       Protein sedang, yaitu 10 – 15 % dari kebutuhan energy total.
Makanan diberikan dalam bentuk kering, mudah dicerna, tidak merangsang saluran pencernaan, dan diberikan sering dalam porsi yang kecil. Bila makan pagi dan siang sulit di terima, maka pemberian dioptimalkan pada makan malam dan selingan malam. Makanan diberikan secara berangsur ditingkatkan dalam porsi dan nilai gizi sesuai dengan keadaan da kebutuhan gizi pasien. Sedangkan pemberian cairan disesuaikan dengan keadaan pasien, yaitu 7 – 10 gelas per hari.
C.    Macam – Macam Diet Diet Hiperemesis
a.      Diet hiperemesis I
Diet hiperemesis I diberikan kepada pasien dengan hiperemesis gravidarum berat. Makanan hanya terdiri dari roti kering, singkong bakar atau rebus, ubi bakar atau rebus, dan buah – buahan. Cairan tidak diberikan bersama makanan tetapi 1-2 jam sesudahnya. Karena pada diet ini zat gizi yang terkandung di dalamnya kurang, maka tidak diberikan dalam waktu lama. Nilai gizi diet : 1059 kal, 15 gr protein, 2 gr lemak, 259 gr kh, 0,1 gr kalsium, 1788 SI vit. A dan 283 mg vitamin C.
b.      Diet hiperemesis II
Diet ini diberikan bila rasa mual dan muntah sudah berkurang. Diet diberikan secara berangsur dan dimulai dengan memberikan bahan makanan yang bernilai gizi tinggi. Minuman tidak diberikan bersamaan dengan makanan. Pemilihan bahan makanan yang tepat pada tahap ini dapat memenuhi kebutuhan gizi kecuali kebutuhan energy. Nilai gizi sehari diet : 1.672 kal, 57 gr protein, 33 gr lemak, 293 gr kh, 0,3 gr Ca, 7.266 SI vitamin A dan 199 mg vitamin C.



c.       Diet hiperemesis III
Diet hiperemesis III diberikan kepada pasien hiperemesis gravidarum ringan. Diet diberikan sesuai kesanggupan pasien, dan minuman boleh diberikan bersama makanan. Makanan pada diet ini mencukupi kebuthan energy dan semua zat gizi. Nilai gizi sehari diet : 2269 kal, 73 gr protein, 59 gr lemak, 368 gr kh, 0,4 gr kalsium, 7491 SI vit A dan 199 mg vit C.
Makanan yang dianjurkan untuk diet hiperemesis I, II, III adalah :
1)      Roti panggang, biscuit, crackers
2)      Buah segar dan sari buah
3)      Minuman botol ringan ( coca cola, fanta dll ), sirop, kaldu tak berlemak, teh dan kopi encer.
Makanan yang tidak dianjurkan untuk diet hiperemesis I, II, III adalah :
1)      Gorengan dan makanan berlemak
2)      Makanan berbumbu dan berbau merangsang











Pembagian bahan makanan sehari diet hiperemesis I
Waktu
Bahan Makanan
Jumlah
Pukul 08.00
Roti panggang
2 iris

Jam
1 sdm
Pukul 10.00
Air jeruk
1 gls

Gula pasir
1 sdm
Pukul 12.00
Roti panggang
2 iris

Jam
1 sdm

Pepaya
2 ptg sdg

Gula pasir
1 sdm
Pukul 14.00
Air jeruk
1 gls

Gula pasir
1 sdm
Pukul 16.00
Pepaya
1 ptg sdg
Pukul 18.00
Roti panggang
2 iris

Jam
1 sdm

Pisang
1 bh sdg

Gula pasir
1 sdm
Pukul 20.00
Air jeruk
1 gls

Gula pasir
1 sdm











  Pembagian bahan makanan sehari diet hiperemesis II & III

Waktu
Bahan makanan
Diet hiperemesis II
Diet hiperemesis III
Berat (g)
Urt
Berat(g)
Urt
Pagi
Roti
40
2 iris
40
2 iris
Telur ayam
50
1 btr
50
1 btr
Margarine
5
½ sdm
10
1sdm
Jam
10
1 sdm
10
1 sdm
Buah
100
1 ptg sdg pepaya
100
1 ptg sdg pepaya
Pukul 10.00
Gula pasir
10
1 adm
10
1 adm
Biscuit
-
-
20
2 bh
Siang
Beras
75
1 gls nasi
100
1 ½ gls nasi
Daging
50
1 ptg sdg
50
1 ptg sdg
Sayuran
75
¾ gls
50
½ bh bsr
Buah
100
1 ptg sdg
100
1 ptg sdg
Minyak
-
-
5
½ sdm
Pukul 16.00
Buah
100
1 ptg sdg pepeya
100
1 ptg sdg pepaya
Gula pasir
10
1 sdm
20
2 sdm
Biscuit
20
2 bh
20
2 bh
Agar
-
-
2
½ sdm
Susu
-
-
200
1 g
Malam
Beras
75
1 gls nasi
100
½ gls nasi
Ayam
50
1 ptg sdg
50
1 ptg sdg
Tempe
25
1 ptg sdg
50
2 ptg sdg
Sayuran
75
¼ gls
75
¾ gls
Buah
100
1 ptg sdg pepeya
100
1 ptg sdg papaya
Minyak
-
-
5
½ sdm
Pukul 20.00
Roti
40
2 iris
40
2 iris
Margarine
5
½ sdm
10
1 sdm
Jam
10
1 sdm
10
1 sdm
Gula pasir
10
1 sdm
10
1        Sdm
  


   
 Contoh menu sehari
Pagi
Siang
Malam
Roti panggang isi jam
Nasi
Nasi
Telur rebus
Perkedel daging panggang
Ayam & tempe, semur

Tahu bacam
Setup wortel

Setup bayam
Pisang

Papaya

Pukul 10.00
Pukul 16.00
Pukul 20,00
Selada buah
Selada buah
Roti panggang isi jam

Biskuit
The




D.        Penatalaksanaan Hiperemesisi Gravidaeum

1.      Penanganan
  a.    Pencegahan dengan memberikan informasi dan edukasi tentang kehamilan kepada ibu – ibu dengan maksud menghilangkan faktor psikis rasa takut, juga tentang diet ibu hamil, makan jangan sekaligus banyak, tetapi dalam porsi sedikit – sedikit namun sering, jangan tiba – tiba berdiri waktu bangun pagi, akan terasa oyong, mual dan muntah, defekasi hendaknya diusahakan teratur
b.    Terapi obat, menggunakan sedative (luminal, stesolid), vitamin (B1 dan B6), anti muntah (mediamer B6, drammamin, avopreg, avomin, torecan), antasida dan anti mulas
c.    Hiperemesis gravidarum tingkat II dan III harus dirawat inap dirumah sakit :
d.    Kadang – kadang pada beberapa wanita hanya tidur dirumah sakit saja, telah banyak mengurangi mual muntahnya
e.     Isolasi, jangan terlalu banyak tamu, kalau perlu hanya perawat dan dokter saja yang boleh masuk, kadang kala hal ini saja tanpa pengobatan khusus telah mengurangi mual dan muntah

f.     Terapi psikologik. Berikan pengertian bahwa kehamilan adalah suatu hal yang wajar, normal dan fisiologis, jadi tak perlu takut dan khawatir. Cari dan coba hilangkan faktor psikologis seperti keadaan sosio ekonomi dan pekerjaan serta lingkungan
g.     Penambahan cairan. Berikan infuse dekstrosa / glukosa 5% sebanyak 2-3 liter dalam 24 jam
h.     Berikan obat – obatan seperti telah dikemukakan diatas

2.      Pengobatan (Manuaba, 1998).
a.          Memberikan obat pada hiperemesis gravidarum sebaiknya berkonsultasi dengan dokter, sehingga dapat dipilih obat yang tidak bersifat teratogenik (dapat menyebabkan kelainan kongenital cacat bawaan bayi).
                  Adapun komponen (susunan obat) yang   dapat diberikan adalah :
1)      Sedativa ringan
2)      Phenobarbital (luminal) 30 mgr.
3)      Valium.
4)      Anti alergi
5)      Anthistamin
6)      Dramamin
7)      Avomin
8)      Obat anti mual muntah
9)      Mediamer B6
10)   Vitamin C
11)  Terutama vitamin B kompleks
b.          Isolasi dan pengobatan psikologis (terapi)
Dengan melakukan isolasi di ruangan sudah dapat meringankan wanita hamil karena perubahan suasana dari lingkungan rumah tangga. Petugas dapat memberikan komunikasi, informasi dan edukasi tentang berbagai masalah yang berkaitan dengan kehamilan.

c.             Penambahan cairan
Dalam keadaan darurat diberikan cairan pengganti sehingga keadaan dehidrasi dapat diatasi. Cairan pengganti yang diberikan adalah glukosa 5% sampai 10% dengan keuntungan dapat mengganti cairan yang hilang dan berfungsi sebagai sumber energi, sehingga terjadi perubahan metabolisme dari lemak dan protein menuju ke arah pemecahan glukosa. Dalam cairan dapat ditambahkan vitamin C, B kompleks atau kalium yang diperlukan untuk kelancaran metabolisme.
Selama pemberian cairan harus mendapat perhatian tentang keseimbangan cairan yang masuk dan keluar melalui kateter, nadi, tekanan darah, suhu dan pernapasan. Lancarnya pengeluaran urine memberikan petunjuk bahwa keadaan wanita hamil berangsur-angsur baik.
d.            Menghentikan kehamilan
Pada beberapa kasus, pengobatan hyperemesis gravidarum tidak berhasil malah terjadi kemunduran dan keadaan semakin menurun sehingga diperlukan pertimbangan untuk melakukan gugur kandung. Keadaan yang memerlukan pertimbangan gugur kandung yaitu :
1)      Gangguan Kejiwaan
2)      Gangguan Penglihatan
3)      Gangguan Faal
3.      Prognosis
Dengan penanganan yang baik, pengobatan hyperemesis gravidarum yang dirawat di rumah sakit hampir seluruhnya dapat dipulangkan dengan sangat memuaskan, sehingga kehamilannya dapat di slamatkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar