Rabu, 05 Agustus 2015

DESAIN PENELITIAN



TUGAS RISET KEPERAWATAN
DESAIN PENELITIAN
mercubaktijaya.jpg
Kelompok
           AYU BELLA NASTHA
           WITA RESTI FAUZIA
        YOSA YULIA ANTASARI

Dosen Pembimbing
AFRIZAL


PROGRAM STUDI D. III KEPERAWATAN
STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG
2014/2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah_Nya serta memberikan perlindungan dan kesehatan sehingga penyusun dapat menyusun makalah dengan judulDesain Penelitian.  Dimana makalah ini sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas makalah Riset Keperawatan.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa selama penyusunan makalah ini penyusun banyak  menemui kesulitan dikarenakan keterbatasan  referensi dan keterbatasan penyusun sendiri. Dengan adanya kendala dan keterbatasan yang dimiliki penyusun, maka penyusun berusaha semaksimal mungkin untuk menyusun makalah dengan sebaik-baiknya.
Dalam kesempatan ini tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini, yaitu :
1.      Dosen pembimbing Riset Keperawatan.
2.      Teman-teman .
Sebagai manusia, penyusun menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi perbaikan yang lebih baik dimasa yang akan datang.
Akhirnya, semoga makalah ini bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca pada umumnya, Terima Kasih.





Padang,    july 2015

                                                                                                                       

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Perkembangan zaman yang begitu pesat seperti saat ini diikuti pula dengan pesatnya perkembangan intelektual manusia. Banyak sekali pengetahuan yang perlu untuk dikembangkan lagi menjadi sebuah ilmu pengetahuan baru yang dapat dimanfaatkan bagi kemaslahatan manusia. Berbagai cara digunakan untuk mengembangkan pengetahuan ataupun mencari ilmu pengetahuan baru. Salah satu cara untuk mengembangkan pengetahuan tersebut adalah penelitian.
            Penelitian sendiri tidak dapat dipisahkan dari tahap-tahap perkembangan kehidupan manusia, khususnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pentingnya suatu penelitian dan hubungannya dengan berbagai hal dalam kehidupan mengakibatkan penelitian harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan berdasarkan etika kebenaran. Sehingga setiap pedoman yang sistematis menjadi perhatian utama agar penelitian yang mandiri, subjekif, dan kritis dapat dilaksanakan dengan baik.
Dalam melakukan penelitian salah satu hal yang penting ialah membuat desain penelitian. Desain penelitian bagaikan sebuah peta jalan bagi peneliti yang menuntun serta menentukan arah berlangsungnya proses penelitian secara benar dan tepat sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Tanpa desain yang benar seorang peneliti tidak akan dapat melakukan penelitian dengan baik karena yang bersangkutan tidak mempunyai pedoman arah yang jelas. Manfaat desain penelitian akan dirasakan oleh semua pihak yang terlibat dalam proses penelitian, karena dapat digunakan sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian.
            Selain itu, agar sebuah penelitian memiliki batasan-batasan dan dapat disusun secara terstruktur dan terkonsep dengan baik, maka diperlukan sebuah metode penelitian. Mengingat betapa pentingnya desain dan metode penelitian bagi sebuah penelitian, maka kelompok kami akan membahas mengenai Desain dan Metode Penelitian dalam Makalah ini.




B.     Rumusan Masalah
1.      Apa itu desain penelitian?
2.      Bagaimana pengelompokan desain penelitian apabila dilihat dari berbagai sudut pandang?
3.      Bagaimana dasar dan komponen rancangan, serta penyusunan sistematika penelitian?
4.      Bagaimana karakteristik penelitian kuantitatif  dan kualitatif?
5.      Apa saja yang dapat menjadi sumber potensial timbulnya kesalahan dalam sebuah desain penelitian?

C.    Tujuan
1.      Mengetahui pengertian desain penelitian.
2.      Mengetahui pengelompokan desain penelitian apabila dilihat dari berbagai sudut pandang.
3.      Memahami dasar dan komponen rancangan, serta penyusunan sistematika penelitian.
4.      Memahami karakteristik penelitian kuantitatif dan kualitatif.
5.      Mengetahui yang dapat menjadi sumber potensial timbulnya kesalahan dalam sebuah desain penelitian.
















BAB II
PEMBAHASAN
1.      Pengertian Desain Penelitian
Desain artinya rencana, tetapi apabila dikaji lebih lanjut kata itu dapat berarti pula pola, potongan, bentuk, model, tujuan dan maksud (Echols dan Hassan Shadily, 1976:177). Sedangkan Lincoln dan Guba (1985:226) mendefinisikan rancangan penelitian sebagai usaha merencanakan kemungkinan-kemungkinan tertentu secara luas tanpa menunjukkan secara pasti apa yang akan dikerjakan dalam hubungan dengan unsur masing-masing. Desain penelitian menurut Mc Millan dalam Ibnu Hadjar (1999:102) adalah rencana dan struktur  penyelidikan yang digunakan untuk memperoleh bukti-bukti empiris dalam menjawab pertanyaan penelitian.
Dalam penelitian eksperimental, desain penelitian disebut desain eksperimental. Desain eksperimen dirancang sedemikian rupa guna meningkatkan validitas internal maupun eksternal. Suharsimi Arikunto (1998:85-88) mengkategorikan desain eksperimen murni menjadi 8 yaitu: 
(1)control group pre-test post test;
(2) random terhadap subjek;
(3) pasangan terhadap subjek;
(4) random pre test post test;
(5) random terhadap subjek dengan pre test kelompok kontrol post test kelompok eksperimen; (6) tiga kelompok eksperimen dan kontrol;
(7) empat kelompok dengan 3 kelompok kontrol; dan
(8) desain waktu.
Sutrisno Hadi (1982:441) mengkategorikan desain eksperimen menjadi enam yaitu
(1) simple randomaized;
(2) treatment by levels designs;
(3) treatments by subjects designs;
(4) random replications designs;
(5) factorial designs;
(6) dan groups within treatment designs.
Sedangkan Ibnu Hadjar (1999:327) membedakan desain penelitian eksperimen murni menjadi dua yaitu pre test post test kelompok kontrol dan post tes kelompok kontrol.
Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian (Suchman, 1967: 307), dalam pengertian yang lebih sempit, desain penelitian hanya mengenai pengumpulan dan analisis data saja. Namun demikian desain penelitian juga bermakna proses-proses penelitian yang dapat dibagi dalam dua kelompok yaitu: (1) Perencanaan penelitian. Proses perencanaan penelitian dimulai dari identifikasi, pemilihan serta rumusan masalah, sampai dengan perumusan hipotesis serta kaitannya dengan teori dan kepustakaan yang ada.
(2) Pelaksanaan penelitian atau proses operasional penelitian. (Moh Nazir, 1983: 84-85).
Dari berbagai pendapat yang telah dikemukakan oleh para peneliti mengenai pengertian desain penelitian, maka dapat ditarik kesimpulkan bahwa definisi desain penelitian adalah sebuah kerangka kerja atau rencana untuk melakukan studi yang akan digunakan sebagai pedoman dalam mengumpulkan dan menganalisis data. Kegiatan pengumpulan dan analisis data tersebut untuk menggali penyelesaian sebuah permasalahan yang muncul. Rencana perlu dibuat agar pengumpulan data dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien, sehingga penelitian tersebut juga dapat memberikan hasil yang memuaskan bagi peneliti.

B.       Pengelompokan Desain Penelitian dari Berbagai Sudut Pandang
1.    Desain penelitian dilihat dari perumusan masalahnya.
a.         Penelitian eksploratif. Penelitian yang menguji suatu variabel yang
diyakini  kebenarannya sehingga menghasilkan penemuan-penemuan baru.
b.        Penelitian uji hipotesis. Suatu Penelitian yang menguji hipotesis/pernyataan yang telah ada menggunakan metode-metode tertentu.
2.    Desain penelitian berdasarkan metode pengumpulan data
a.         Penelitian pengamatan. Metode pengumpulan data dimana peneliti mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan selama penelitian. Proses pengamatan terdiri atas:
1)        Persiapan termasuk latihan (training)
2)        Memulai interaksi
3)        Pengamatan dan pencatatan
4)        Menyelesaikan tugas lapangan

b.        Penelitian Survai. Metode pengumpulan data dengan menggunakan instrumen untuk meminta tanggapan dari responden tentang sampel. Pada dasarnya survai terdiri atas:
1)      Wawancara
2)      Kuesioner
3.    Desain penelitian dilihat dari pengendalian variabel-variabel oleh peneliti
a.         Penelitian eksperimental. Meneliti hubungan sebab akibat antara variabel-variabel penelitian dengan melakukan suatu proses percobaan untuk mendapatkan hasil yang presisi.
b.        Penelitian ex post facto. Suatu penelitian yang telah diteliti sebelumnya sehingga data-datanya (variabel-variabel penelitiannya) dapat dilacak kembali melalui kuisioner atau dokumen-dokumen yang relevan dengan penelitian tersebut.
4.    Desain penelitian menurut tujuannya
a.         Penelitian deskriptif. Penelitian yang digunakan untuk memberikan penjelasan yang obyektif, justifikasi, dan evaluasi sebagai bahan pengambilan keputusan bagi yang berwenang dari suatu fakta atau kejadian yang sedang terjadi.
b.        Penelitian komparatif. Membandingkan suatu permasalahan yang sama pada suatu obyek yang berbeda.
c.         Penelitian asosiatif. Menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya  atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain.
5.    Desain penelitian dilihat dari lingkungan studi
a.         Studi Lapangan. Penelitian yang dilakukan melalui proses pembelajaran secara langsung atau dapat juga dilakukan dengan menggali pengetahuan dari orang yang ahli dibidangnya.
b.        Eksperimen Lapangan. Penelitian yang proses pengujian data yang diteliti dengan melakukan suatu percobaan sampai mendapatkan data yang akurat.
c.         Eksperimen Laboratorium. Untuk mendapatkan kebenaran dari penelitian maka suatu variabel atau data-datanya harus diteliti dengan memanfaatkan fasilitas Laboratorium sebagai sarana pembantunya.





C.    Dasar dan Komponen Rancangan, serta Penyusunan Sistematika Penelitian
1.      Dasar Rancangan Penelitian
            Rancangan pada dasarnya merupakan keseluruhan proses pemikiran, penentuan matang tentang hal-hal yang akan dilakukan dan merupakan landasan yang dijadikan dasar penilaian oleh peneliti sendiri maupun oleh orang lain terhadap kegiatan penelitian. Sehingga rancangan penelitian bertujuan untuk memberikan pertanggungjawaban terhadap semua langkah yang akan diambil. Baik atau tidaknya sebuah penelitian sangat tergantung pada rancangan yang dibuat oleh peneliti. Agar rancangan dapat memperkirakan hal-hal apa yang akan dilakukan dan dipegang selama penelitian, perumusannya harus memperhatikan kriteria sebagai berikut:
a.       Mencakup semua kegiatan yang akan dilakukan, seperti masalah, tujuan, sumber data, saran prasarana, dan lain-lain.
b.      Disusun secara sistematis dan logis sehingga memberi kemungkinan kemudahan bagi peneliti dalam melaksanakan dan bagi orang lain dalam melakukan penelitian.
c.       Harus dapat memperkirakan sejauh mana hasil yang akan diperoleh, serta usaha-usaha yang mungkin dilakukan untuk memperoleh hasil secara efektif dan efisien.

2.      Komponen Rancangan Penelitian
            Berdasarkan perumusan dalam penyusunan rancangan penelitian, maka komponen suatu rancangan penelitian meliputi:
a.       Masalah. Sebelum membuat penelitian, peneliti harus mengetahui masalah apa yang akan ia teliti.
b.      Bentuk atau jenis data yang dibutuhkan. Peneliti harus mengetahui untuk melakukan penelitian yang ia inginkan, bentuk dan jenis data seperti apa yang cocok untuk digunakan sebagai bahan penunjang penelitiannya.
c.       Tujuan penelitian. Seorang peneliti harus tahu apa tujuan penelitiannya
d.      Kepentingan penelitian. Kepentingan penelitian adalah apa yang menjadi manfaat atau untuk apa penelitian dibuat.
e.       Masalah sampling. Seorang peneliti harus mengetahui dimana ia akan mengambil data dan siapa yang menjadi objek data.
f.       Masalah jadwal kegiatan. Agar penelitian dapat selesai sesuai dengan target waktu yang diinginkan, maka seorang peneliti hendaknya membuat jadwal kegiatan
g.      Masalah organisasi kegiatan dan alokasi biaya. Hal ini sangat penting, karena akan mempengaruhi hasil penelitian. Jika peneliti dapat mengorganisasi kegiatan dengan baik, maka penelitian dapat berjalan lancar. Faktor biaya juga tidak kalah penting. Seorang peneliti harus pandai dalam mengalokasikan biaya agar penelitiannya dapat dilakukan secara efisien.
h.      Hipotesis penelitian. Sebelum memulai penelitian, hendaknya peneliti mempunyai hipotesis penelitian terlebih dahulu.
i.        Teknik pengumpulan data. Teknik penumpulan data yaitu bagaimana cara peneliti dalam memperoleh data yang akan digunakan sebagai bahan penelitian.
j.        Teknik pengolahan data, merupakan bagaimana cara peneliti mengolah data yang sudah ia dapat sehingga dapat menjadi sebuah penelitian.
k.      Pola dan sistematika laporan, merupakan bentuk atau struktur sistematika laporan penelitian sebagai hasil akhir dari kegiatan penelitian.

3.      Sistematika Penyusunan Penelitian
            Sistematika penelitian adalah pola urutan yang digunakan oleh peneliti untuk membuat sebuah penelitian sehingga akan tersusun secara logis dan sistematis sesuai dengan lingkungan di sekitar peneliti. Sistematika hasil penelitian dapat dibagi menjadi dua metode,yaitu:
a.      Sistematika Penyusunan Penelitian Kuantitatif
Isi dan sistematika laporan hasil penelitian kuantitatif seperti skripsi, tesis, dan disertasi dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Masing-masing bagian dapat dirinci sebagai berikut.
Bagian Awal
1)      Halaman Sampul
2)      Lembar Logo
3)      Halaman Judul
4)      Lembar Persetujuan
a)                  Lembar Persetujuan Pembimbing
b)                  Lembar Persetujuan dan Pengesahan
5)      Pernyataan Kesalahan Tulisan
6)      Abstrak
7)      Kata Pengantar
8)      Daftar Isi
9)      Daftar Tabel
10)  Daftar Gambar
11)  Daftar Lampiran
12)  Daftar Lainnya
Bagian Inti
BAB I PENDAHULUAN
A.        Latar Belakang Masalah
B.        Rumusan Masalah atau Tujuan Penelitian
C.        Hipotesis Penelitian
D.        Kegunaan Penelitian
E.         Asumsi Penelitian
F.         Definisi istilah atau Definisi Operasional
BAB II            KAJIAN PUSTAKA
BAB III          METODE PENELITIAN
A.        Rancangan Penelitian
B.        Populasi dan Sampel
C.        Instrumen Penelitian
D.        Pengumpulan Data
E.         Analisis Data
BAB IV          HASIL ANALISIS
A.        …………..     
B.        …………..
C.        …………..
BAB V            PEMBAHASAN
A.        …………..     
B.        …………..     
C.        …………..     
BAB VI          PENUTUP
A.        Kesimpulan
B.        Saran

Bagian Akhir
1.         Daftar Rujukan
2.         Lampiran-lampiran
3.         Riwayat Hidup

b.   Sistematika Penyusunan Penelitian Kualitatif
Sama halnya dengan penelitian kuantitatif, sistematika laporan hasil penelitian kuantitatif juga terdiri dari tiga bagian utama, yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir.
Bagian Awal
1)      Halaman Sampul
2)      Lembar Logo
3)      Halaman Judul
4)      Lembar Persetujuan
a)                  Lembar Persetujuan Pembimbing
b)                  Lembar Persetujuan dan Pengesahan
5)      Pernyataan Kesalahan Tulisan
6)      Abstrak
7)      Kata Pengantar
8)      Daftar Isi
9)      Daftar Tabel
10)  Daftar Gambar
11)  Daftar Lampiran
12)  Daftar Lainnya







Bagian Inti
BAB I PENDAHULUAN
A.        Konteks Penelitian atau Latar Belakang
B.        Fokus Penelitian atau Rumusan Masalah
C.        Landasan Teori
D.        Kegunaan Penelitian
BAB II            METODE PENELITIAN
A.        Pendekatan dan Jenis Penelitian
B.        Kehadiran Peneliti
C.        Lokasi Penelitian
D.        Sumber Data
E.         Prosedur Pengumpulan Data
F.         Analisa Data
G.        Pengecekan Keabsahan Temuan
H.        Tahap-tahap Penelitian
BAB III          PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
BAB IV          PEMBAHASAN
BAB V            PENUTUP

Bagian Akhir
1.         Daftar Rujukan
2.         Lampiran-lampiran
3.         Riwayat Hidup








D.       Karakteristik Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
Penelitian kualitatif dan kuantitatif memiliki karakteristik masing-masing, di bawah ini akan dibedakan karakteristik antara keduanya.
No.
Metode Kuantitatif
Metode Kualitatif
1.
A. Desain
  1. Spesifik, jelas, rinci
  2. Ditentukan secara mantap sejak awal
  3. Menjadi pegangan langkah demi langkah
A. Desain
  1. Umum
  2. Fleksibel
  3. Berkembang,dan muncul dalam proses penelitian
2.
B. Tujuan
  1. Menunjukkan hubungan antar variabel
  2. Mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif
B. Tujuan
  1. Menemukan pola hubungan yang bersifat interaktif
  2. menemukan teori
  3. menggambarkan realitas yang kompleks
  4. d. memperoleh pemahaman makna
3.
C. Teknik Pengumpulan Data
  1. Kuesioner
  2. Observasi dan wawancara terstruktur
C. Teknik Pengumpulan Data
  1. Participant observation
  2. In depth interview
  3. Dokumentasi
  4. Triangulasi
4.
D. Instrumen Penelitian
  1. Test, angket, wawancara terstruktur
  2. Instrumen yang telah terstandar
D. Instrumen Penelitian
  1. Penelitian sebagai instrumen (human instrument)
  2. Buku catatan, tape recorder, camera, handycame, dan lain-lain


5.


E. Data
  1. Kuantitatif
  2. Hasil pengukuran variabel yang dioperasionalkan dengan menggunakan instrumen


E. Data
  1. Deskriptif kualitatif
  2. Dokumen pribadi, catatan lapangan, ucapan, tindakan reponden, dokumen dan lain-lain.
6.
F. Sampel
  1. Besar
  2. Representatif
  3. Sedapat mungkin mungkin random
  4. Ditentukan sejak awal
F. Sampel atau sumber data
  1. Kecil
  2. Tidak representatif
  3. Purposive, snowball
  4. Berkembang selama proses penelitian
7.
G. Analisis
  1. Setelah selesai pengumpulan data
  2. Deduktif
  3. Menggunakan statistik untuk menguji hipotesis
G. Analisis
  1. Terus-menerus sejak awal sampai akhir penelitian
  2. Induktif
  3. Mencari pola, model, tema, teori
8.
H. Hubungan dengan Responden
  1. Dibuat berjarak, bahkan sering tanpa kontak supaya obyektif
  2. Kedudukan peneliti lebih tinggi dari responden
  1. Jangka pendek sampai hipotesis dapat dibuktikan
H. Hubungan dengan Responden
  1. Empati, akrab supaya memperoleh pemahaman yang mendalam.
  2. Kedudukan sama bahkan sebagai guru, konsultan.
  3. Jangka waktu lama, sampai datanya jenuh, dapat ditemukan hipotesis atau teori
9.
I. Usulan Desain
  1. Luas dan rinci
  2. Literatur yang berhubungan dengan masalah, dan variabel yang diteliti
  3. Prosedur yang spesifik dan rinci langkah-langkahnya
  4. Masalah dirumuskan dengan spesifik dan jelas
  5. Hipotesis dirumuskan dengan jelas
  6. Ditulis secara rinci dan jelas sebelum terjun ke lapangan
I. Usulan Desain
  1. Singkat, umum bersifat sementara
  2. Literatur yang digunakan bersifat sementara, tidak menjadi pegangan utama
  3. prosedur bersifat umum, seperti akan merencanakan tour atau topik
  4. Masalah bersifat sementara dan akan ditemukan setelah studi pendahuluan
  5. Tidak dirumuskan, karena justru akan menemukan hipotesis
  6. Fokus penelitian ditetapkan setelah diperoleh data awal dari lapangan
10.
J. Kapan penelitian dianggap selesai?
Setelah semua kegiatan yang direncanakan dapat diselesaikan
J. Kapan penelitian dianggap selesai?
    Setelah tidak ada data yang dianggap baru atau jenuh
11.
K. Kepercayaan terhadap hasil Penelitian
Pengujian validitas dan reliabilitas instrumen.
K. Kepercayaan terhadap hasil Penelitian
Pengujian kredibilitas, depenabilitas, proses dan hasil penelitian.

E.       Beberapa Kesalahan dalam Desain Penelitian
Dalam melakukan sebuah penelitian salah satu hal yang sangat penting adalah membuat rancangan atau desain penelitian. Desain penelitian bagaikan sebuah peta jalan bagi peneliti yang menuntun serta menunjukkan arah berlangsungnya proses penelitian secara benar dan tepat sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Tanpa desain yang benar seorang peneliti tidak akan melakukan penelitian dengan baik karena yang bersangkutan tidak mempunyai pedoman arah yang jelas.
Meskipun peneliti membuat desain penelitian sebaik mungkin akan tetapi tidak menutup kemungkinan masih terdapat kesalahan yang seringkali terjadi dalam melakukan penelitian. Agar tercapai pembuatan desain yang benar, maka peneliti perlu menghindari sumber potensial kesalahan dalam proses penelitian secara keseluruhan. Kesalahan-kesalahan tersebut adalah:

a.       Kesalahan dalam Perencanaan
Kesalahan dalam perencanaan dapat terjadi saat peneliti membuat kesalahan dalam menyusun desain yang akan digunakan untuk mengumpulkan informasi. Kesalahan ini dapat terjadi pula bila peneliti salah dalam merumuskan masalah. Kesalahan dalam merumuskan masalah akan menghasilkan informasi yang tidak dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah yang sedang diteliti. Cara mengatasi kesalahan ini adalah dengan mengembangkan proposal dengan baik dan benar yang secara jelas menspesifikasikan metode dan niali tambah penelitian yang akan dijalankan.
b.      Kesalahan dalam Pengumpulan Data
Kesalahan dalam pengumpulan data terjadi pada saat peneliti melakukan kesalahan dalam proses pengumpulan data di lapangan. Kesalahan ini dapat memperbesar tingkat kesalahan yang sudah terjadi dikarenakan perencanaan yang tidak matang. Untuk menghindari hal data tersebut data yang dikoleksi harus merupakan representasi dari populasi yang sedang diteliti dan metode pengumpulan datanya harus dapat menghasilkan data yang akurat. Cara mengatasi kesalahan ini adalah kehati-hatian dan ketepatan dalam menjalankan desain penelitian yang sudah dirancang dalam proposal.
c.       Kesalahan dalam Melakukan Analisis
Kesalahan dalam melakukan analisis dapat terjadi pada saat peneliti salah dalam memilih cara menganalisis data. Selanjutnya, kesalahan ini disebabkan pula adanya kesalahan dalam memilih teknik analisis yang sesuai dengan masalah dan data yang tersedia. Cara mengatasi masalah ini adalah dengan membuat justifikasi prosedur analisis yang digunakan untk menyimpulkan data dan memanipulasi data.
d.      Kesalahan dalam Pelaporan
Kesalahan dalam pelaporan terjadi jika peneliti membuat kesalahan dalam mempresentasikan hasil-hasil penelitian. Kesalahan seperti ini terjadi pada saat memberikan makna hubungan-hubungan dan angka-angka yang diidentifikasikan dari tahap analisis data. Cara mengatasi kesalahan ini adalah hasil analisis data diperiksa oleh orang-orang yang benar-benar ahli dan menguasai masalah hasil penelitian tersebut.
Selain kesalahan-kesalahan yang telah dijabarkan di atas, kesalahan juga seringkali terjadi dari dalam diri peneliti sendiri. Kesalahan tersebut juga berpengaruh dalam proses penyelesaian penelitian, misalnya adalah sifat malas yang dimiliki oleh peneliti, sifat yang suka menunda-nunda pekerjaan, sifat pantang menyerah yang dimiliki peneliti, sifat yang tidak mempunyai target untuk menyelesaikan penelitian dan lain sebagainya. Sifat-sifat yang seperti harus dikesampingkan agar penelitian dapat selesai dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
            Adapula kesalahan yang juga terjadi karena adanya faktor dari luar, misalnya adalah keadaan lingkungan yang tidak mendukung penelitian yaitu dari keluarga dan teman-teman yang tidak mendukung serta masyarakat, dosen pembimbing yang tidak sejalan dengan mahasiswa yang melakukan penelitian, proses birokrasi yang sulit pada saat akan mengambil sampel, atau keterbatasan sampel itu sendiri. Untuk itu, faktor-faktor yang seperti itu selayaknya dapat diminimalisir agar penelitian yang kita lakukan dapat berjalan dengan lancar, baik dan sesuai dengan tujuan serta memberikan manfaat bagi orang banyak.





















BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
1.      Desain atau rancangan yang dibuat oleh peneliti merupakan ancar-ancar kegiatan yang akan dilaksanakan. Disini terlihat bahwa ruang lingkup metode penelitian lebih luas daripada desain penelitian, dan desain penelitian masuk dalam bagian dari metode penelitian.
2.      Pengelompokan dapat dilihat dari sudut pandang perumusan masalah, metode pengumpulan data, pengendalian variabel-variabel oleh peneliti, tujuan, serta lingkungan studi.
3.      Sistematika penyusunan penelitian dapat dibagi menjadi dua, yaitu sistematika penyusunan penelitian kuntitatif dan kuantitatif.
4.      Sumber potensial kesalahan dalam proses penelitian secara keseluruhan adalah kesalahan dalam perencanaan, pengumpulan data, melakukan analisis, dan dalam pelaporan.

B.       Saran
1.      Tanpa desain yang benar seorang peneliti tidak akan dapat melakukan penelitian dengan baik karena yang bersangkutan tidak mempunyai pedoman arah yang jelas. Sehingga peneliti harus mampu membuat rancangan dengan baik dan benar.
2.      Peneliti diharapkan mampu mencari metode yang tepat bagi penelitiannya dan relevan dengan penelitian yang diteliti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar