TUGAS RISET KEPERAWATAN
DESAIN PENELITIAN
Kelompok
AYU BELLA NASTHA
WITA RESTI FAUZIA
YOSA YULIA ANTASARI
Dosen
Pembimbing
AFRIZAL
PROGRAM STUDI D. III KEPERAWATAN
STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG
2014/2015
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah_Nya
serta memberikan perlindungan dan kesehatan sehingga penyusun dapat menyusun
makalah dengan judul ” Desain Penelitian”. Dimana makalah ini sebagai salah satu syarat
untuk memenuhi tugas makalah Riset
Keperawatan.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa
selama penyusunan makalah ini penyusun banyak menemui kesulitan
dikarenakan keterbatasan referensi dan keterbatasan penyusun
sendiri. Dengan adanya kendala dan keterbatasan yang dimiliki penyusun, maka
penyusun berusaha semaksimal mungkin untuk menyusun makalah dengan
sebaik-baiknya.
Dalam kesempatan ini tidak lupa
penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan laporan ini, yaitu :
1.
Dosen pembimbing Riset Keperawatan.
2.
Teman-teman .
Sebagai manusia, penyusun menyadari
bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu
penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi
perbaikan yang lebih baik dimasa yang akan datang.
Akhirnya, semoga makalah ini
bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca pada umumnya, Terima
Kasih.
Padang, july 2015
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan zaman yang begitu pesat seperti saat ini
diikuti pula dengan pesatnya perkembangan intelektual manusia. Banyak sekali
pengetahuan yang perlu untuk dikembangkan lagi menjadi sebuah ilmu pengetahuan
baru yang dapat dimanfaatkan bagi kemaslahatan manusia. Berbagai cara digunakan
untuk mengembangkan pengetahuan ataupun mencari ilmu pengetahuan baru. Salah
satu cara untuk mengembangkan pengetahuan tersebut adalah penelitian.
Penelitian
sendiri tidak dapat dipisahkan dari tahap-tahap perkembangan kehidupan manusia,
khususnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pentingnya suatu
penelitian dan hubungannya dengan berbagai hal dalam kehidupan mengakibatkan
penelitian harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan berdasarkan etika
kebenaran. Sehingga setiap pedoman yang sistematis menjadi perhatian utama agar
penelitian yang mandiri, subjekif, dan kritis dapat dilaksanakan dengan baik.
Dalam melakukan penelitian salah
satu hal yang penting ialah membuat desain penelitian. Desain penelitian bagaikan
sebuah peta jalan bagi peneliti yang menuntun serta menentukan arah
berlangsungnya proses penelitian secara benar dan tepat sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan. Tanpa desain yang benar seorang peneliti tidak akan
dapat melakukan penelitian dengan baik karena yang bersangkutan tidak mempunyai
pedoman arah yang jelas. Manfaat desain penelitian akan dirasakan oleh semua
pihak yang terlibat dalam proses penelitian, karena dapat digunakan sebagai
pedoman dalam melakukan proses penelitian.
Selain itu, agar sebuah penelitian
memiliki batasan-batasan dan dapat disusun secara terstruktur dan terkonsep
dengan baik, maka diperlukan sebuah metode penelitian. Mengingat betapa
pentingnya desain dan metode penelitian bagi sebuah penelitian, maka kelompok
kami akan membahas mengenai Desain dan Metode Penelitian dalam Makalah ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa
itu desain penelitian?
2.
Bagaimana pengelompokan desain penelitian apabila dilihat dari berbagai sudut
pandang?
3.
Bagaimana dasar dan komponen rancangan, serta penyusunan sistematika
penelitian?
4.
Bagaimana karakteristik penelitian kuantitatif
dan kualitatif?
5. Apa
saja yang dapat menjadi sumber potensial timbulnya kesalahan dalam sebuah
desain penelitian?
C. Tujuan
1.
Mengetahui pengertian desain
penelitian.
2.
Mengetahui pengelompokan desain penelitian apabila dilihat dari berbagai sudut
pandang.
3.
Memahami dasar dan komponen rancangan, serta penyusunan sistematika penelitian.
4.
Memahami karakteristik penelitian kuantitatif dan kualitatif.
5.
Mengetahui yang dapat menjadi sumber potensial timbulnya kesalahan dalam sebuah
desain penelitian.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Desain
Penelitian
Desain artinya rencana, tetapi apabila dikaji lebih lanjut
kata itu dapat berarti pula pola, potongan, bentuk, model, tujuan dan
maksud (Echols dan Hassan Shadily, 1976:177). Sedangkan Lincoln dan Guba
(1985:226) mendefinisikan rancangan penelitian sebagai usaha merencanakan
kemungkinan-kemungkinan tertentu secara luas tanpa menunjukkan secara pasti apa
yang akan dikerjakan dalam hubungan dengan unsur masing-masing. Desain
penelitian menurut Mc Millan dalam Ibnu Hadjar (1999:102) adalah rencana dan
struktur penyelidikan yang digunakan untuk memperoleh bukti-bukti
empiris dalam menjawab pertanyaan penelitian.
Dalam penelitian eksperimental, desain penelitian disebut
desain eksperimental. Desain eksperimen dirancang sedemikian rupa guna
meningkatkan validitas internal maupun eksternal. Suharsimi Arikunto
(1998:85-88) mengkategorikan desain eksperimen murni menjadi 8 yaitu:
(1)control
group pre-test post test;
(2)
random terhadap subjek;
(3)
pasangan terhadap subjek;
(4)
random pre test post test;
(5)
random terhadap subjek dengan pre test kelompok kontrol post test
kelompok eksperimen; (6) tiga kelompok eksperimen dan kontrol;
(7)
empat kelompok dengan 3 kelompok kontrol; dan
(8)
desain waktu.
Sutrisno Hadi (1982:441) mengkategorikan desain eksperimen
menjadi enam yaitu
(1)
simple randomaized;
(2)
treatment by levels designs;
(3)
treatments by subjects designs;
(4)
random replications designs;
(5)
factorial designs;
(6)
dan groups within treatment designs.
Sedangkan Ibnu Hadjar (1999:327) membedakan desain
penelitian eksperimen murni menjadi dua yaitu pre test post test kelompok
kontrol dan post tes kelompok kontrol.
Desain penelitian adalah semua
proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian
(Suchman, 1967: 307), dalam pengertian yang lebih sempit, desain penelitian
hanya mengenai pengumpulan dan analisis data saja. Namun demikian desain penelitian
juga bermakna proses-proses penelitian yang dapat dibagi dalam dua kelompok
yaitu: (1) Perencanaan penelitian. Proses perencanaan penelitian dimulai dari
identifikasi, pemilihan serta rumusan masalah, sampai dengan perumusan
hipotesis serta kaitannya dengan teori dan kepustakaan yang ada.
(2)
Pelaksanaan penelitian atau proses operasional penelitian. (Moh Nazir,
1983: 84-85).
Dari berbagai pendapat yang telah dikemukakan oleh para
peneliti mengenai pengertian desain penelitian, maka dapat ditarik kesimpulkan
bahwa definisi desain penelitian adalah sebuah kerangka kerja atau rencana
untuk melakukan studi yang akan digunakan sebagai pedoman dalam mengumpulkan
dan menganalisis data. Kegiatan pengumpulan dan analisis data tersebut untuk
menggali penyelesaian sebuah permasalahan yang muncul. Rencana perlu dibuat
agar pengumpulan data dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien, sehingga
penelitian tersebut juga dapat memberikan hasil yang memuaskan bagi peneliti.
B. Pengelompokan Desain
Penelitian dari Berbagai Sudut Pandang
1. Desain penelitian
dilihat dari perumusan masalahnya.
a. Penelitian eksploratif. Penelitian yang
menguji suatu variabel yang
diyakini kebenarannya sehingga menghasilkan
penemuan-penemuan baru.
b. Penelitian uji hipotesis. Suatu Penelitian
yang menguji hipotesis/pernyataan yang telah ada menggunakan metode-metode tertentu.
2. Desain penelitian
berdasarkan metode pengumpulan data
a. Penelitian pengamatan. Metode pengumpulan
data dimana peneliti mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan selama
penelitian. Proses pengamatan terdiri atas:
1)
Persiapan termasuk latihan (training)
2)
Memulai interaksi
3)
Pengamatan dan pencatatan
4)
Menyelesaikan tugas lapangan
b. Penelitian Survai. Metode pengumpulan data
dengan menggunakan instrumen untuk meminta tanggapan dari responden tentang
sampel. Pada dasarnya survai terdiri atas:
1)
Wawancara
2)
Kuesioner
3. Desain penelitian
dilihat dari pengendalian variabel-variabel oleh peneliti
a. Penelitian eksperimental. Meneliti hubungan
sebab akibat antara variabel-variabel penelitian dengan melakukan suatu proses
percobaan untuk mendapatkan hasil yang presisi.
b. Penelitian ex post facto. Suatu penelitian
yang telah diteliti sebelumnya sehingga data-datanya (variabel-variabel
penelitiannya) dapat dilacak kembali melalui kuisioner atau dokumen-dokumen
yang relevan dengan penelitian tersebut.
4. Desain penelitian
menurut tujuannya
a. Penelitian deskriptif. Penelitian yang
digunakan untuk memberikan penjelasan yang obyektif, justifikasi, dan evaluasi
sebagai bahan pengambilan keputusan bagi yang berwenang dari suatu fakta atau
kejadian yang sedang terjadi.
b. Penelitian komparatif. Membandingkan suatu
permasalahan yang sama pada suatu obyek yang berbeda.
c. Penelitian asosiatif. Menganalisis hubungan
antara satu variabel dengan variabel lainnya
atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain.
5. Desain penelitian
dilihat dari lingkungan studi
a. Studi Lapangan. Penelitian yang dilakukan
melalui proses pembelajaran secara langsung atau dapat juga dilakukan dengan
menggali pengetahuan dari orang yang ahli dibidangnya.
b. Eksperimen Lapangan. Penelitian yang proses
pengujian data yang diteliti dengan melakukan suatu percobaan sampai
mendapatkan data yang akurat.
c. Eksperimen Laboratorium. Untuk mendapatkan
kebenaran dari penelitian maka suatu variabel atau data-datanya harus diteliti
dengan memanfaatkan fasilitas Laboratorium sebagai sarana pembantunya.
C. Dasar dan Komponen Rancangan, serta
Penyusunan Sistematika Penelitian
1. Dasar Rancangan Penelitian
Rancangan
pada dasarnya merupakan keseluruhan proses pemikiran, penentuan matang tentang hal-hal
yang akan dilakukan dan merupakan landasan yang dijadikan dasar penilaian oleh
peneliti sendiri maupun oleh orang lain terhadap kegiatan penelitian. Sehingga
rancangan penelitian bertujuan untuk memberikan pertanggungjawaban terhadap
semua langkah yang akan diambil. Baik atau tidaknya sebuah penelitian sangat
tergantung pada rancangan yang dibuat oleh peneliti. Agar rancangan dapat
memperkirakan hal-hal apa yang akan dilakukan dan dipegang selama penelitian,
perumusannya harus memperhatikan kriteria sebagai berikut:
a.
Mencakup semua kegiatan yang akan dilakukan, seperti masalah, tujuan, sumber
data, saran prasarana, dan lain-lain.
b.
Disusun secara sistematis dan logis sehingga memberi kemungkinan kemudahan bagi
peneliti dalam melaksanakan dan bagi orang lain dalam melakukan penelitian.
c.
Harus dapat memperkirakan sejauh mana hasil yang akan diperoleh, serta
usaha-usaha yang mungkin dilakukan untuk memperoleh hasil secara efektif dan
efisien.
2. Komponen Rancangan
Penelitian
Berdasarkan perumusan dalam
penyusunan rancangan penelitian, maka komponen suatu rancangan penelitian
meliputi:
a.
Masalah. Sebelum membuat penelitian, peneliti harus mengetahui masalah apa yang
akan ia teliti.
b.
Bentuk atau jenis data yang dibutuhkan. Peneliti harus mengetahui untuk
melakukan penelitian yang ia inginkan, bentuk dan jenis data seperti apa yang
cocok untuk digunakan sebagai bahan penunjang penelitiannya.
c.
Tujuan penelitian. Seorang peneliti harus tahu apa tujuan penelitiannya
d.
Kepentingan penelitian. Kepentingan penelitian adalah apa yang menjadi manfaat
atau untuk apa penelitian dibuat.
e.
Masalah sampling. Seorang peneliti harus mengetahui dimana ia akan mengambil
data dan siapa yang menjadi objek data.
f.
Masalah jadwal kegiatan. Agar penelitian dapat selesai sesuai dengan target
waktu yang diinginkan, maka seorang peneliti hendaknya membuat jadwal kegiatan
g.
Masalah organisasi kegiatan dan alokasi biaya. Hal ini sangat penting, karena
akan mempengaruhi hasil penelitian. Jika peneliti dapat mengorganisasi kegiatan
dengan baik, maka penelitian dapat berjalan lancar. Faktor biaya juga tidak
kalah penting. Seorang peneliti harus pandai dalam mengalokasikan biaya agar
penelitiannya dapat dilakukan secara efisien.
h.
Hipotesis penelitian. Sebelum memulai penelitian, hendaknya peneliti mempunyai
hipotesis penelitian terlebih dahulu.
i.
Teknik pengumpulan data. Teknik penumpulan data yaitu bagaimana cara peneliti
dalam memperoleh data yang akan digunakan sebagai bahan penelitian.
j.
Teknik pengolahan data, merupakan bagaimana cara peneliti mengolah data yang
sudah ia dapat sehingga dapat menjadi sebuah penelitian.
k.
Pola dan sistematika laporan, merupakan bentuk atau struktur sistematika
laporan penelitian sebagai hasil akhir dari kegiatan penelitian.
3. Sistematika Penyusunan
Penelitian
Sistematika
penelitian adalah pola urutan yang digunakan oleh peneliti untuk membuat sebuah
penelitian sehingga akan tersusun secara logis dan sistematis sesuai dengan
lingkungan di sekitar peneliti. Sistematika hasil penelitian dapat dibagi
menjadi dua metode,yaitu:
a. Sistematika Penyusunan
Penelitian Kuantitatif
Isi dan sistematika laporan hasil penelitian kuantitatif
seperti skripsi, tesis, dan disertasi dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu
bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Masing-masing bagian dapat dirinci
sebagai berikut.
Bagian Awal
1)
Halaman Sampul
2) Lembar Logo
3) Halaman Judul
4) Lembar Persetujuan
a)
Lembar Persetujuan Pembimbing
b)
Lembar Persetujuan dan Pengesahan
5) Pernyataan Kesalahan Tulisan
6) Abstrak
7) Kata Pengantar
8) Daftar Isi
9) Daftar Tabel
10) Daftar Gambar
11) Daftar Lampiran
12)
Daftar Lainnya
Bagian Inti
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
B. Rumusan
Masalah atau Tujuan Penelitian
C. Hipotesis
Penelitian
D. Kegunaan
Penelitian
E. Asumsi
Penelitian
F. Definisi
istilah atau Definisi Operasional
BAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan
Penelitian
B. Populasi
dan Sampel
C. Instrumen
Penelitian
D. Pengumpulan
Data
E. Analisis
Data
BAB IV HASIL ANALISIS
A. …………..
B. …………..
C. …………..
BAB V PEMBAHASAN
A. …………..
B. …………..
C. …………..
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Bagian
Akhir
1. Daftar
Rujukan
2. Lampiran-lampiran
3. Riwayat
Hidup
b. Sistematika Penyusunan Penelitian Kualitatif
Sama halnya dengan penelitian kuantitatif, sistematika
laporan hasil penelitian kuantitatif juga terdiri dari tiga bagian utama, yaitu
bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir.
Bagian Awal
1)
Halaman Sampul
2) Lembar Logo
3) Halaman Judul
4) Lembar Persetujuan
a)
Lembar Persetujuan Pembimbing
b)
Lembar Persetujuan dan Pengesahan
5) Pernyataan Kesalahan Tulisan
6) Abstrak
7) Kata Pengantar
8) Daftar Isi
9) Daftar Tabel
10) Daftar Gambar
11) Daftar Lampiran
12)
Daftar Lainnya
Bagian Inti
BAB I PENDAHULUAN
A. Konteks
Penelitian atau Latar Belakang
B. Fokus
Penelitian atau Rumusan Masalah
C. Landasan
Teori
D. Kegunaan
Penelitian
BAB II METODE PENELITIAN
A. Pendekatan
dan Jenis Penelitian
B. Kehadiran
Peneliti
C. Lokasi
Penelitian
D. Sumber
Data
E. Prosedur
Pengumpulan Data
F. Analisa
Data
G. Pengecekan
Keabsahan Temuan
H. Tahap-tahap
Penelitian
BAB
III PAPARAN DATA DAN TEMUAN
PENELITIAN
BAB
IV PEMBAHASAN
BAB
V PENUTUP
Bagian Akhir
1.
Daftar Rujukan
2.
Lampiran-lampiran
3.
Riwayat Hidup
D.
Karakteristik Penelitian Kuantitatif
dan Kualitatif
Penelitian kualitatif dan kuantitatif memiliki karakteristik
masing-masing, di bawah ini akan dibedakan karakteristik antara keduanya.
No.
|
Metode Kuantitatif
|
Metode Kualitatif
|
1.
|
A. Desain
|
A. Desain
|
2.
|
B. Tujuan
|
B. Tujuan
|
3.
|
C. Teknik Pengumpulan Data
|
C. Teknik Pengumpulan Data
|
4.
|
D. Instrumen Penelitian
|
D. Instrumen Penelitian
|
5.
|
E. Data
|
E. Data
|
6.
|
F. Sampel
|
F. Sampel atau sumber data
|
7.
|
G. Analisis
|
G. Analisis
|
8.
|
H. Hubungan dengan Responden
|
H. Hubungan dengan Responden
|
9.
|
I. Usulan Desain
|
I. Usulan Desain
|
10.
|
J. Kapan penelitian dianggap
selesai?
Setelah
semua kegiatan yang direncanakan dapat diselesaikan
|
J. Kapan penelitian dianggap
selesai?
Setelah tidak
ada data yang dianggap baru atau jenuh
|
11.
|
K. Kepercayaan terhadap hasil
Penelitian
Pengujian
validitas dan reliabilitas instrumen.
|
K. Kepercayaan terhadap hasil
Penelitian
Pengujian
kredibilitas, depenabilitas, proses dan hasil penelitian.
|
E.
Beberapa Kesalahan dalam Desain Penelitian
Dalam melakukan sebuah penelitian
salah satu hal yang sangat penting adalah membuat rancangan atau desain
penelitian. Desain penelitian bagaikan sebuah peta jalan bagi peneliti yang
menuntun serta menunjukkan arah berlangsungnya proses penelitian secara benar
dan tepat sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Tanpa desain yang benar seorang
peneliti tidak akan melakukan penelitian dengan baik karena yang bersangkutan
tidak mempunyai pedoman arah yang jelas.
Meskipun peneliti membuat desain
penelitian sebaik mungkin akan tetapi tidak menutup kemungkinan masih terdapat
kesalahan yang seringkali terjadi dalam melakukan penelitian. Agar tercapai
pembuatan desain yang benar, maka peneliti perlu menghindari sumber potensial
kesalahan dalam proses penelitian secara keseluruhan. Kesalahan-kesalahan
tersebut adalah:
a.
Kesalahan dalam Perencanaan
Kesalahan dalam perencanaan dapat
terjadi saat peneliti membuat kesalahan dalam menyusun desain yang akan
digunakan untuk mengumpulkan informasi. Kesalahan ini dapat terjadi pula bila
peneliti salah dalam merumuskan masalah. Kesalahan dalam merumuskan masalah
akan menghasilkan informasi yang tidak dapat digunakan untuk menyelesaikan
masalah yang sedang diteliti. Cara mengatasi kesalahan ini adalah dengan
mengembangkan proposal dengan baik dan benar yang secara jelas
menspesifikasikan metode dan niali tambah penelitian yang akan dijalankan.
b.
Kesalahan dalam Pengumpulan Data
Kesalahan
dalam pengumpulan data terjadi pada saat peneliti melakukan kesalahan dalam
proses pengumpulan data di lapangan. Kesalahan ini dapat memperbesar tingkat
kesalahan yang sudah terjadi dikarenakan perencanaan yang tidak matang. Untuk
menghindari hal data tersebut data yang dikoleksi harus merupakan representasi
dari populasi yang sedang diteliti dan metode pengumpulan datanya harus dapat
menghasilkan data yang akurat. Cara mengatasi kesalahan ini adalah
kehati-hatian dan ketepatan dalam menjalankan desain penelitian yang sudah
dirancang dalam proposal.
c.
Kesalahan dalam Melakukan Analisis
Kesalahan dalam melakukan analisis
dapat terjadi pada saat peneliti salah dalam memilih cara menganalisis data.
Selanjutnya, kesalahan ini disebabkan pula adanya kesalahan dalam memilih
teknik analisis yang sesuai dengan masalah dan data yang tersedia. Cara
mengatasi masalah ini adalah dengan membuat justifikasi prosedur analisis yang
digunakan untk menyimpulkan data dan memanipulasi data.
d.
Kesalahan dalam Pelaporan
Kesalahan dalam pelaporan terjadi
jika peneliti membuat kesalahan dalam mempresentasikan hasil-hasil penelitian.
Kesalahan seperti ini terjadi pada saat memberikan makna hubungan-hubungan dan
angka-angka yang diidentifikasikan dari tahap analisis data. Cara mengatasi
kesalahan ini adalah hasil analisis data diperiksa oleh orang-orang yang
benar-benar ahli dan menguasai masalah hasil penelitian tersebut.
Selain kesalahan-kesalahan yang
telah dijabarkan di atas, kesalahan juga seringkali terjadi dari dalam diri
peneliti sendiri. Kesalahan tersebut juga berpengaruh dalam proses penyelesaian
penelitian, misalnya adalah sifat malas yang dimiliki oleh peneliti, sifat yang
suka menunda-nunda pekerjaan, sifat pantang menyerah yang dimiliki peneliti,
sifat yang tidak mempunyai target untuk menyelesaikan penelitian dan lain
sebagainya. Sifat-sifat yang seperti harus dikesampingkan agar penelitian dapat
selesai dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Adapula
kesalahan yang juga terjadi karena adanya faktor dari luar, misalnya adalah
keadaan lingkungan yang tidak mendukung penelitian yaitu dari keluarga dan
teman-teman yang tidak mendukung serta masyarakat, dosen pembimbing yang tidak
sejalan dengan mahasiswa yang melakukan penelitian, proses birokrasi yang sulit
pada saat akan mengambil sampel, atau keterbatasan sampel itu sendiri. Untuk
itu, faktor-faktor yang seperti itu selayaknya dapat diminimalisir agar
penelitian yang kita lakukan dapat berjalan dengan lancar, baik dan sesuai
dengan tujuan serta memberikan manfaat bagi orang banyak.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
Desain atau rancangan yang dibuat oleh peneliti merupakan ancar-ancar kegiatan
yang akan dilaksanakan. Disini terlihat bahwa ruang lingkup metode penelitian
lebih luas daripada desain penelitian, dan desain penelitian masuk dalam bagian
dari metode penelitian.
2.
Pengelompokan dapat dilihat dari sudut pandang perumusan masalah, metode
pengumpulan data, pengendalian variabel-variabel oleh peneliti, tujuan, serta
lingkungan studi.
3.
Sistematika penyusunan penelitian dapat dibagi menjadi dua, yaitu sistematika
penyusunan penelitian kuntitatif dan kuantitatif.
4.
Sumber potensial kesalahan dalam proses penelitian secara keseluruhan adalah
kesalahan dalam perencanaan, pengumpulan data, melakukan analisis, dan dalam
pelaporan.
B. Saran
1.
Tanpa desain yang benar seorang peneliti tidak akan dapat melakukan penelitian
dengan baik karena yang bersangkutan tidak mempunyai pedoman arah yang jelas.
Sehingga peneliti harus mampu membuat rancangan dengan baik dan benar.
2.
Peneliti diharapkan mampu mencari metode yang tepat bagi penelitiannya dan
relevan dengan penelitian yang diteliti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar