Konsep Laktasi (Menyusui)
Ilustrasi
Menyusui
|
Laktasi merupakan bagian integral dari daur reproduksi
manusia. Laktasi di bawah kontrol hormon pituitari, prolaktin dan oksitosin.
Hal ini dipengaruhi oleh proses pengisapan bayi dan emosi ibu (Bobak, 2000).
Prolaktin merangsang sel-sel epitel alveoli untuk membuat ASI yang dikenal
dengan refleks prolaktin, sedangkan oksitosin menyebabkan kontraksi mioepitel
yang melapisi alveoli sehingga ASI bisa mengalir ke duktus, ini dikenal dengan
refleks oksitosin atau let down reflex.
Laktasi berlangsung di bawah kontrol sejumlah glandula endokrin terutama hormon pituitari, prolaktin dan oksitosin. Peningkatan dan pemeliharaan laktasi pada manusia dibedakan paling tidak dengan tiga faktor :
Laktasi berlangsung di bawah kontrol sejumlah glandula endokrin terutama hormon pituitari, prolaktin dan oksitosin. Peningkatan dan pemeliharaan laktasi pada manusia dibedakan paling tidak dengan tiga faktor :
1.
Struktur
anatomi dari glandula mammae dan perkembangan alveoli, duktus dan nipple
(puting susu).
2.
Permulaan dan
pemeliharaan ekskresi air susu.
3.
Pancaran
pengeluaran air susu atau dorongan air susu dari alveoli ke puting susu.
Sintesis ASI di dalam alveoli merupakan proses yang kompleks
yang akan melibatkan empat mekanisme sekresi yaitu eksositosis, sintesis dan
transfer lemak, sekresi ion dan air, serta transfer immunoglobin dan jaringan
ekstra seluler. Setelah lahir, inhibisi atau hambatan sintesis ASI oleh
plasenta menjadi hilang dan kadar progesteron dalam darah ibu akan menurun
dengan cepat setelah bayi lahir. Antara 30 – 40 jam terjadi perubahan komposisi
ASI dengan cepat, antara lain dengan adanya peningkatan sintesis laktosa
sehingga menyebabkan volume ASI juga terus meningkat karena laktosa adalah
komponen osmotik ASI yang paling aktif (Bobak, 2000; Akre, 1994).
Mekanisme Laktasi (Menyusui)
Mekanisme laktasi atau menyusui dipengaruhi oleh tiga
refleks maternal yang utama yaitu : Prolaktin, ereksi nipple dan refleks let down
(Bobak, 2000)
1. Prolaktin
Prolaktin ialah suatu hormon peptide yang diproduksi
oleh pituitari anterior. Prolaktin merupakan hormon kunci untuk menginisiasi
dan mempertahankan sekresi ASI. Adanya reseptor pada puting susu, apabila
dirangsang dengan isapan bayi akan menimbulkan impuls yang dikirim ke nervus
vagus dan dilanjutkan ke hypotalamus. Hipotalamus merangsang pituitari anterior
untuk mengeluarkan prolaktin yang menyebabkan produksi ASI oleh alveoli mammae
(Bobak, 2000).
Kadar prolaktin pada ibu menyusui akan menjadi normal 3 bulan setelah melahirkan sampai penyapihan anak dan pada saat tersebut tidak akan ada peningkatan prolaktin walaupun ada isapan bayi, namun pengeluaran ASI tetap berlangsung.
Kadar prolaktin pada ibu menyusui akan menjadi normal 3 bulan setelah melahirkan sampai penyapihan anak dan pada saat tersebut tidak akan ada peningkatan prolaktin walaupun ada isapan bayi, namun pengeluaran ASI tetap berlangsung.
2. Ereksi Nipple
Stimulus pada puting susu yang disebabkan oleh isapan
mulut bayi menimbulkan ereksi nipple. Stimulus membuat puting susu lebih
menonjol. Refleks ereksi nipple membantu dalam propulsion (dorongan) air susu
keluar melalui sinus-sinus laktiferus kearah lubang puting susu.
3. Let Down
Pancaran air susu dari alveoli dan aliran air susu
terjadi sebagai hasil pancaran air susu atau disebut refleks let down.
Timbulnya stimulus isapan pada hipothalamus akan meningkatkan pengeluaran
oksitosin dari pituitari posterior. Kontraksi dari sel-sel muscleike (seperti
otot) ini menyebabkan air susu terdorong melalui sistem saluran dan masuk ke
sinus-sinus laktiferus dan memungkinkan bayi untuk menyusui.
Tanda keberhasilan let down gampang dikenal dengan pemberian ASI. Refleks let down adalah karakteristik dengan adanya perasaan sensasi yang menimbulkan perasaan adanya tarikan atau memeras dari dalam. Faktor-faktor yang meningkatkan refleks let down adalah jika ibu melihat bayi, mendengarkan suara bayi, mencium bayi dan memikirkan untuk menyusui bayi. Sebaliknya faktor-faktor yang dapat menghambat refleks let down adalah stres, seperti keadaan bingung (pikiran kacau, takut, cemas). Keadaan emosi dan psikologik ibu mempengaruhi sikap ibu dalam menyusui.
Tanda keberhasilan let down gampang dikenal dengan pemberian ASI. Refleks let down adalah karakteristik dengan adanya perasaan sensasi yang menimbulkan perasaan adanya tarikan atau memeras dari dalam. Faktor-faktor yang meningkatkan refleks let down adalah jika ibu melihat bayi, mendengarkan suara bayi, mencium bayi dan memikirkan untuk menyusui bayi. Sebaliknya faktor-faktor yang dapat menghambat refleks let down adalah stres, seperti keadaan bingung (pikiran kacau, takut, cemas). Keadaan emosi dan psikologik ibu mempengaruhi sikap ibu dalam menyusui.
Daftar Pustaka
·
Akre, J,
1994, Pemberian Makanan Untuk Bayi Dasar-Dasar Fisiologis,. Perinasia, Jakarta.
·
Bobak, Irene
M. (2000). Perawatan Maternitas dan Ginekologi. Edisi 1 Jilid 2, Bandung: IAPK
Padjajaran.
Laktasi – Fisiologi Laktasi
1
Laktasi adalah
keseluruhan proses menyusui mulai dai ASI diproduksi sampai proses bayi
menghisap dan menelan ASI. Masa laktasi mempunyai tujuan meningkatkan pemberian
ASI eksklusif dan meneruskan pemberian ASI sampai anak umur 2 tahun secara baik
dan benar serta anak mendapatkan kekebalan tubuh secara alami (Ambarwati, 2010;
h. 6).
Fisiologi laktasi
Setelah persalinan,
plasenta terlepas. Dengan terlepasnya plasenta, maka produksi hormon esterogen
dan progesteron ber-kurang. Pada hari kedua atau ketiga setelah persalinan,
kadar esterogen dan progesteron turun drastis sedangkan kadar prolaktin tetap
tinggi sehingga mulai terjadi sekresi ASI. Saat bayi mulai menyusu, rangsangan
isapan bayi pada puting susu menyebabkan prolaktin dikeluarkan dari hipofise
sehingga sekresi ASI semakin lancar.
Pada masa laktasi
terdapat refleks pada ibu dan refleks pada bayi. Refleks yang terjadi pada ibu
adalah:
a)
Refleks prolaktin
Rangsangan dan
isapan bayi melalui serabut syaraf memicu kelenjar hipofise bagian depan untuk
mengeluarkan hormon proaktin ke dalam peredaran darah yang menye-babkan sel
kelenjar mengeluarkan ASI. Semakin sering bayi menghisap semakin banyak hormon
prolaktin dikeluarkan oleh kelenjar hipofise. Akibatnya makin banyak ASI
dipro-duksi oleh sel kelenjar. Sebaliknya berkurangnya isapan bayi menyebabkan
produksi ASI berkurang, mekanisme ini disebut supply
and demand.
b)
Refleks oksitosin (let down reflex)
Rangsangan isapan
bayi melalui serabut saraf, memacu hipofise bagian belakang untuk mensekresi
hormon oksitosin ke dalam darah. Oksitosin ini menyebabkan sel – sel myopytel
yang mengelilingi alveoli dan duktuli berkon-traksi, sehingga ASI mengalir dari
alveoli ke duktuli menuju sinus dan puting. Dengan demikian sering menyusu baik
dan penting untuk pengosongan payudara agar tidak terjadi engorgement
(pembengkakan payudara), tetapi sebaliknya memperlancar pengeluaran ASI.
Oksitosin juga
merangsang otot rahim berkontraksi sehingga mempercepat terlepasnya
plasenta dari dinding rahim dan mengurangi perdarahan setelah persalinan. Let
down reflex dipengaruhi oleh emosi ibu, rasa khawatir, rasa sakit dan kurang
percaya diri.
Sedangkan untuk
refleks pada bayi adalah:
a)
Refleks mencari puting (rooting reflex)
Bila pipi atau bibir bayi disentuh, maka bayi akan menoleh ke
arah sentuhan, membuka mulutnya dan beru-saha untuk mencari puting untuk
menyusu. Lidah keluar dan melengkung mengangkap puting dan areola.
Refleks terjadi
karena rangsangan puting susu pada palatum durum bayi bila areola masuk ke
dalam mulut bayi. Gusi bayi menekan areola, lidah dan langit – langit sehingga
menekan sinus laktiferus yang berada di bawah areola. Kemudian terjadi gerakan
peristaltik yang mengeluarkan ASI dari payudara masuk ke dalam mulut bayi.
c)
Refleks menelan (swallowing reflex)
ASI dalam mulut
bayi menyebabkan gerakan otot menelan.
(Pinem, 2009; h.
16-18)
MAKANAN SEHAT IBU MENYUSUI
Ibu yang menyusui hendaknya menjaga kualitas ASInya dengan
makanan yang sehat dan bergizi. Selain itu kondisi tubuh juga harus dijaga.
Berikut ini beberapa makanan sehat untuk ibu
menyusui antara lain:
Ikan Salmon
Sebetulnya jenis ikan-ikanan baik untuk ibu menyusui, namun yang paling baik adalah Ikan salmon. Salmon memiliki kandungan omega-3 berjenis EPA (Eicosapentaenoic acid) dan DHA (Docosahexaenoic acid). DHA sangat bagus bagi perkembangan sarat dan meningkatkan kecerdasan sang bayi, sedangkan EPA baik untuk jantung dan pembentukan sel darah.
Sebetulnya jenis ikan-ikanan baik untuk ibu menyusui, namun yang paling baik adalah Ikan salmon. Salmon memiliki kandungan omega-3 berjenis EPA (Eicosapentaenoic acid) dan DHA (Docosahexaenoic acid). DHA sangat bagus bagi perkembangan sarat dan meningkatkan kecerdasan sang bayi, sedangkan EPA baik untuk jantung dan pembentukan sel darah.
Susu Rendah Lemak
Saat ini banyak ibu memilih susu rendah lemak non-sapi yang biasa dikenal dengan Susu Soya atau Susu Kedelai. Susu kedelai ini bermanfaat untuk mengatasi alergi pada bayi. Selain itu, susu kedelai mengandung lesithin, antioksidan, saponin dan isoflavon; kandungan zat untuk pencegahan pertumbuhan sel tidak normal.
Saat ini banyak ibu memilih susu rendah lemak non-sapi yang biasa dikenal dengan Susu Soya atau Susu Kedelai. Susu kedelai ini bermanfaat untuk mengatasi alergi pada bayi. Selain itu, susu kedelai mengandung lesithin, antioksidan, saponin dan isoflavon; kandungan zat untuk pencegahan pertumbuhan sel tidak normal.
Daging Sapi Tanpa Lemak
Mengkonsumsi daging sapi non-lemak sangat bagus karena mengandung banyak zat besi. Dimana zat besi dibutuhkan oleh ibu untuk menambah energi yang terkuras akibat pasca melahirkan dan menyusui.
Mengkonsumsi daging sapi non-lemak sangat bagus karena mengandung banyak zat besi. Dimana zat besi dibutuhkan oleh ibu untuk menambah energi yang terkuras akibat pasca melahirkan dan menyusui.
Jeruk dan Sayuran
Jeruk mengandung vitamin c dimana sangat bagus untuk suplai ibu yang menyusui. Vitamin c sangat dibutuhkan oleh ibu saat menyusui dibanding saat hamil. Sedangkan sayuran jelas bermanfaat bagi nutrisi dan pencernaan bayi anda.
Jeruk mengandung vitamin c dimana sangat bagus untuk suplai ibu yang menyusui. Vitamin c sangat dibutuhkan oleh ibu saat menyusui dibanding saat hamil. Sedangkan sayuran jelas bermanfaat bagi nutrisi dan pencernaan bayi anda.
Roti Gandum
Gandum mengandung asam folat yang sangat bagus bagi perkembangan otak bayi. Asam folat jelas merupakan asupan penting bagi ASI. Anda bisa mengkonsumsi roti gandum untuk mensuplai kebutuhan asam folat. Selain gandum, sayuran yang mengandung asam folat tinggi yaitu bayam, jagung, kentang.
Gandum mengandung asam folat yang sangat bagus bagi perkembangan otak bayi. Asam folat jelas merupakan asupan penting bagi ASI. Anda bisa mengkonsumsi roti gandum untuk mensuplai kebutuhan asam folat. Selain gandum, sayuran yang mengandung asam folat tinggi yaitu bayam, jagung, kentang.
Telur
Telur juga penting bagi Ibu menyusui karena mengandung sumber vitamin D yang tinggi. Vitamin D berfungsi untuk menjaga tulang ibu dan perkembangan tulang bayi pada masa pertumbuhan.
Telur juga penting bagi Ibu menyusui karena mengandung sumber vitamin D yang tinggi. Vitamin D berfungsi untuk menjaga tulang ibu dan perkembangan tulang bayi pada masa pertumbuhan.
Air putih
Frekeunsi air yang keluar lewat ASI dan aktifitas ibu yang lainnya jelas membutuhkan air putih agar tidak kekurangan cairan. Minumlah air putih yang berkualitas, jika mengkonsumsi air kemasan pilihlah yang terbaik.
Frekeunsi air yang keluar lewat ASI dan aktifitas ibu yang lainnya jelas membutuhkan air putih agar tidak kekurangan cairan. Minumlah air putih yang berkualitas, jika mengkonsumsi air kemasan pilihlah yang terbaik.
Dengan mengkonsumsi makanan
sehat untuk ibu menyusui di
atas diharapkan nutrisi sang ibu terpenuhi dengan baik, maka ASI yang keluar
pun juga banyak. Sehingga sang bayi akan mendapat asupan ASI dengan gizi yang
seimbang. Ketika seorang ibu yang sedang menyusui mengalami kondisi badan yang
kurang sehat, bisa jadi ASI yang dihasilkan pun kurang banyak. Anda bisa
menambahkan makanan atau
minuman agar ASI anda bisa bertambah. Di apotek atau toko-toko seperti super
dan mini market sudah banyak dijual susu yang memang dikhususkan untuk
mencukupi asupan gizi bagi ibu yang sedang menyusui.
Menu makan yang seimbang
sarat akan gizi serta dengan didukung olahraga ringan bagi ibu yang sedang
menyusui bisa menjadi kombinasi yang bagus. Jangan lupa juga untuk beristirahat
dengan istirahat yang cukup. Menjauhkan dari makanan yang tidak sehat serta
menghindarkan diri dari minuman seperti alcohol akan menjaga kondisi tubuh bagi
ibu yang sedang menyusui. Peran suami juga penting dalam memperhatikan
suplai makanan yang baik untuk ibu menyusui.